Kaplan MT FNSS-Pindad - Tank Modern Kelas Medium
Tank medium Kaplan merupakan hasil kerjasama antara FNSS (Turki) dan PT Pindad (Indonesia).Tank Kaplan dilengkapi dengan turet CMI Cockerill 3105 i dan dipersenjatai dengan meriam bertekanan tinggi Cockerill 105mm dengan sistem pemuatan amunisi otomatis yang canggih membuat Kaplan MT sangat mematikan,
Sebuah senapan mesin 7,62 mm (MG) dipasang bersamaan dengan persenjataan utama dan ada beberapa peluncur granat asap yang dioperasikan secara elektrik yang dihubungkan ke sistem peringatan laser.
Sistem kontrol tembakan/ fire control system (FCS)yang terkomputerisasi dipersiapkan untuk komandan dan penembak yang dilengkapi dengan sistem penampakan termal / thermal sighting system yang stabil serta dilengkapi dengan laser range finder.
Powerpack terdiri dari mesin diesel, sistem transmisi dan pendinginan otomatis, menghasilkan rasio power-to-weight 20 hp / ton, kecepatan di jalan raya maksimum hingga 70 km / jam dan jarak jangkau hingga 450 km.
Pemerintah Indonesia dan Turki pertama kali mengadakan kesepakatan untuk bersama-sama mengembangkan MMWT untuk Tentara Nasional Indonesia dengan biaya yang dikeluarkan sebesar 30 juta dolar AS pada bulan Mei 2015. Tahap pengembangan program ini diperkirakan memakan waktu hingga 37 bulan, dengan prototipe pertama dibangun di Turki, dan yang kedua di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual untuk disain tank tersebut disepakati untuk dibagi antara kedua pemerintah tersebut.
Pada tanggal 1 November 2016, selama pameran Indo Defense 2016, model tank pertama diluncurkan bersamaan dengan beberapa spesifikasi teknis. Berat keseluruhan kendaraan dilaporkan sekitar 35 ton dan persenjataan utama akan disediakan oleh turret buatan Belgia yang dikembangkan oleh CMI Defense yang dilengkapi dengan laras 105mm yang dapat menembakkan berbagai proyektil.
Pada gelaran IDEF 2017 (9 Mei 2017), prototipe pertama tank terungkap. Tank ini bisa dipasang dengan kubah tipe Cockerill XC-8 105mm atau travet Cockerill 3105. Selain itu, tank menggunakan pelindung baja modular sehingga bisa diganti dengan cepat saat rusak.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan PT Pindad sudah merampungkan pesanan kendaraan angkut tempur panser Anoa untuk pasukan perdamaian PPP yang menjalani misi MINUSCA (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in Central Africa Republic). “Totalnya 29 unit pesanan untk ditempatkan di Afrika Tengah untuk pasukan perdamaian MINUSCA,” kata dia di Bandung, Selasa, 9 Januari 2018.
Ini bukan pesanan pertama untuk yang diterima PT Pindad untuk kendaraan angkut tempur ringan untuk pasukan perdamaian PBB. Sedikitnya ada 3 misi pasukan perdamaian yang mengoperasikan panser Anoa besutan Pindad yakni misi UNAMID di Sudan, UNIFIL di Lebanon, serta terakhir misi MINUSCA di Afrika Tengah. Catatan Pindad, seluruhnya ada 80 unit panser Anoa yang sudah beroperasi bersama pasukan perdamaian PBB.
Pesanan kendaraan angkut personel ringan ini merupakan bagian dari pasar ekspor yang digarap Pindad. “Kalau dari luar negeri itu yang terakhir itu untuk misi MINUSCA itu,” kata Abraham.
Abraham mengatakan, pemesanan alutsista buatan PT Pindad tahun ini berasal dari dalam negeri. “Mudah-mudahan penambahannya cukup banyak untuk kebutuhan (pasukan) infanteri dan kavaleri dari dalam negeri,” kata dia.
Pada tahun 2017 prognosa pendapatan yang dibubukan Pindad menembus Rp 2,5 triliun. “Labanya kurang lebih Rp 53 miliar,” kata dia.
Pendapatan itu mayoritas berasal dari penjualan produk alutsista buatan PT Pindad. “Terbesar memang ini. Tapi sekarang mulai imbang, kurang lebih 20 persenya disumbangkan dari produk industrial. Ke depan kita akan tingkatkan penjualan produk industrial,” kata Abraham.
Sejumlah produk baru lini industrial Pindad tengah disiapkan. Salah satunya yang tengah disiapkan purwarupanya adalah excavator amphibi. “Teknologinya refer ke Anoa Amphibious teknologinya. Kita bikin ‘excavator-amphibious’ untuk pengerukan di sungai-sungai,” kata dia.
Abraham mengatakan, sejumlah pemda tertarik memesannya. “Pemda-pemda banyak mbutukan untuk (pengerukan) aliran-aliran sungai dalma kota yang berlumpur,” kata dia.
PT Pindad juga sudah mendaftarkan varian excavator-amphibi ini pada LKPP agar masuk dalam Katalog Elektronik yang bisa langsung dipesan pemda. “Permintaan sudah ada. Kita harus segera buat prototipenya,” kata Abraham.
Abraham mengatakan, pendapatan PT Pindad tahun 2018 ini diproyeksikan menembus Rp 2,9 triliun. “Kami harapkan 30 persennya dari industrial,” kata dia.
Specifications :
Total weight: 35 tonnes
Top speed: 70 km/h
Engine power: 700 hp
Transmission: Fully automatic
Cruising range: 450 km
Power-to-weight ratio: 20 hp/tonne
Barrel caliber: 105mm, rifled
Secondary guns: 7.62mm machine guns
Gradient: 60%
Side slope: 30%
Obstacle climbing: 0.9 m
Trench crossing: 2 m
Sumber :
- en.wikipedia.org
- bisnis.tempo.co
Post a Comment