Melihat Prajurit Arhanud Latihan Menembak Atasi Serangan Udara

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/09/25/f0faef9f-4576-439c-bb81-c8f54c78dc95_169.jpeg?w=780&q=90Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

Ratusan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Sabang sampai Merauke yang tergabung dalam Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) menggelar latihan menembak bersama di Kebumen, Jawa Tengah. Latihan dalam rangka meningkatkan keterampilan prajurit TNI tersebut akan berlangsung selama sepekan ke depan.

Latihan menembak senjata berat terintegrasi antar kesenjataan yang dimiliki oleh kesatuan Arhanud tersebut dilaksanakan di area Pantai Bocor, Desa Setrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren pada Selasa (25/9/2018). Sedikitnya 350 personel yang tergabung dalam 16 kesatuan dari seluruh wilayah Indonesia mencoba 8 senjata berat berupa meriam dan rudal.

"Hari ini khususnya untuk kesatuan korps Arhanud melaksnakan latihan program menembak secara terintegrasi antar kesenjataan yang dimiliki oleh korps Arhanud. Diikuti oleh seluruh perwakilan se Indonesia yang jumlahnya ada 350 personel," kata Dankodiklat TNI AD Letjend A.M Putranto yang ditemui detikcom di sela-sela latihan, Selasa (25/9/2018).

Sesuai rencana lanjut dia, latihan akan dilaksanakan hingga tanggal 30 September 2018 mendatang. Empat senjata baru jenis rudal dan 4 meriam ditembakkan ke udara untuk menghancurkan sasaran berupa pesawat terbang tanpa awak yang dikendalikan dengan remot kontrol.

Adapun jenis rudal yang digunakan adalah sistem rudal mistral, sistem rudal starstreak, sistem rudal poprad, dan sistem rudal RBS 70. Untuk meriam yang digunakan adalah meriam kaliber 57 mm S 60, kaliber 40 mm S 70, kaliber 23 mm ZUR, serta kaliber 20 mm RH.

"Dari 8 jenis senjata itu ada 4 yang terbaru yaitu rudal, ada rudal mistral, starstreak, poprad, dan rudal RBS 70. Tadi saya juga ikut mencoba memang itu senjata sangat luar biasa dan itu yang diinginkan oleh Angkatan Darat, senjata yang kita miliki semakin hari semakin bagus ya. Dalam latihan ini yang terpenting adalah faktor keamanan," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Kesenjataan Pusen Arhanud Kolonel Ariyanto mengatakan jarak tembak efektif dari rudal dan meriam tersebut bisa mencapai 7 KM. Kedua senjata itu, digunakan untuk mengatasi dan menghancurkan segala bentuk ancaman dari udara berupa pesawat dan lain-lain.

"Jadi senjata rudal dan meriam tersebut memang untuk mengatasi wahana udara atau menghancurkan semua wahana udara baik itu pesawat, UAV, melawan roket arteleri maupun mortar," katanya.

 ♖ detik