KRI Imam Bonjol (383) - Korvet kelas Parchim
KRI Imam Bonjol (383) |
Kapal-kapal ini didesain sedemikian rupa pada awalnya untuk dijadikan sebagai pertahanan Jerman Timur
terhadap serangan dari kapal selam kecil milik Jerman Barat yaitu, kapal selam U-206
Sebelumnya kapal ini bernama GDR Teterow dengan nomor lambung 234 yang dipasang lunas pada tanggal 1 Juli 1981, dan mulai bertugas di Volksmarine pada tanggal 27 Januari 1984. Setelah runtuhnya tembok Berlin yang akhirnya menyatukan Jerman Barat dan Jerman Timur, maka kapal ini menjadi bagian dari 16 kapal yang dijual ke Indonesia pada tahun 1994. Setelah mengalami upgrade secara besar-besaran, maka kapal tersebut diterima oleh TNI Angkatan Laut pada tahun yang sama.
KRI Imam Bonjol (383) |
Peristiwa Penting
17 Juni 2016
KRI Imam Bonjol (383) |
KRI Imam Bonjol (383) |
23 Juni 2016
Setelah peristiwa penangkapan terhadap kapal ikan China tersebut yang di sertai dengan adanya provokasi dari kapal "Coast Guard" China, Presiden Joko Widodo bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Ranai, Kepulauan Natuna guna melakukan kunjungan kerja, Kamis (23/6) pagi dan melaksanakan rapat terbatas kabinet di atas kapal KRI Imam Bonjol (383)
KRI Imam Bonjol (383) |
Nama : KRI Imam Bonjol (383)
Ditugaskan : 1994
Pelabuhan kandang : Armada Barat TNI-AL
Identifikasi : 383
Status : Masih bertugas
Karier (Jerman Timur) Volksmarine
Nama : GDR Teterow (234)
Pembuat : Peene-Werft
Pasang lunas : 1 Juli 1981
Diluncurkan : 27 Maret 1982
Ditugaskan : 27 Januari 1984
Dipensiunkan : 1994 (Dibeli oleh Indonesia)
Identifikasi : 234
Ciri-ciri umum
Jenis: Korvet kelas Parchim
Displacement: 793 ton standar
854 ton beban penuh
Panjang: 75.2 m (247 ft)
Lebar: 9.78 m (32.1 ft)
Draft: 2.65 m (8.7 ft)
Pendorong :
3x4750 hp M-504A diesel (total 14.250 hp)[2]
3 fixed pitch propellers[2]
1x500 kW diesel generator[2]
2x200 kW diesel generators[2]
Kecepatan : 24.7 knot (45.7 km/h)
Jangkauan : 2,100 nautical mile (4,000 km) pada 14 knot (26 km/h)
Awak kapal : 62 orang
Sensor dan
sistem pemroses : Radar MR-302/Strut Curve
Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
Peralatan perang
elektronik dan tipuan : Sonar MG-322T
Decoy PK-16 decol RL
Senjata :
2 x SA-N-5 SAM
2 x 57 mm gun (1x2)
2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam
4 x 400 mm tabung torpedo
60 x ranjau
Sumber :
- wikipedia.org
- photo.liputan6.com
- dailymail.co.uk
Post a Comment