Menhan: Pemberontakan di Papua Tidak Boleh Dibiarkan!

TRIBUN NEWS / DANY PERMANAMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). TRIBUN NEWS / DANY PERMANA

 Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, kelompok separatis atau pemberontak tidak boleh dibiarkan terus ada di Indonesia.
"Ini tidak boleh dibiarkan. Negara manapun tetap kita kejar. Jangan seenaknya sipil bersenjata pemberontak," kata Ryamizard di Jakarta, Kamis (17/3/2016), seperti dikutip Antara.
Dia meyakini, setiap pemberontakan didalangi oleh negara lain. 
"Setiap pemberontakan pasti ada dalangnya di luar negeri, bekingnya, itu urusan saya. Jangan macam-macam lah yang di luar," tegasnya.
Menurut Ryamizard, jika di Papua terus menerus terjadi penembakan atau penyerangan dari kelompok bersenjata, rakyat akan selalu dihantui oleh ketakutan.
"Kita cukup lah bersabar, itu harus dihentikan dengan cara terbaik," ucapnya.
Kelompok separatis bersenjata di Papua kembali menebar terortepatnya di Desa Agenggen, Daerah Sinak, Kabupaten Puncak pada Selasa (15/3/2016) siang sekitar pukul 13.45 WIT.
Sebanyak empat pekerja PT Modern yang mengerjakan proyek pembangunan jalan dari Sinak ke Mulia di Kabupaten Puncak Jaya tewas tertembak
Sebelumnya Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom menyatakan, pihaknya akan tetap melakukan aksi penyerangan demi memperjuangkan kemerdekaan Papua.
"Aksi ini adalah bagian dari revolusi yang bertahap yang telah ditetapkan dalam pertemuan di Biak pada tahun 2012 lalu. Aparat dan warga yang menjadi korban adalah kesalahan pemerintah yang tak mau memberikankebebasan bagi kami," ujar Sebby.