AS Buka Kembali Latihan dengan Kopassus
Ilustrasi Kopassus ●
Amerika Serikat membuka kembali latihan dengan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sempat dihentikan karena sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, setelah bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (19/2).
“AS membuka kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS, mungkin bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus,” ujar Donovan melalui keterangan resmi.
Detasemen 81 Kopassus adalah detasemen pasukan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki keahlian dalam penanggulangan terorisme.
Donovan menuturkan, pelatihan ini dibuka kembali karena Indonesia merupakan mitra strategis AS, terutama di kawasan Asia Pasifik.
Hal itu disambut baik Moeldoko. Ia mengatakan Indonesia dan AS memiliki sejarah kerja sama yang sangat panjang dalam berbagai bidang.
Selain itu, dia megatakan Indonesia juga berperan dalam menjaga stabilitas Asia Tenggara.
“Yang terpenting adalah masing-masing negara berpengaruh besar di kawasan ini tidak mengambil kebijakan yang dapat menciptakan menurunkan kestabilan di kawasan Asia Pasifik,” kata Moeldoko.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu sempat menyinggung masalah ini saat bertemu dengan Menhan AS James Mattis, bulan lalu.
Ryamizard mengatakan Mattis akan mengupayakan pencabutan sanksi terhadap Kopassus.
AS memang pernah mengeluarkan larangan bagi Kopassus karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan elite tersebut selama operasi, di antaranya di Timor Timur, kerusuhan 1998, dan beberapa insiden lainnya.
Sejumlah jenderal TNI pun di pernah dicekal masuk ke AS, antara lain Prabowo Subianto, Wiranto, Zacky Anwar Makarim, Pramono Edhie Wibowo, Sjafrie Sjamsoeddin, serta Gatot Nurmantyo.
Amerika Serikat membuka kembali latihan dengan Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sempat dihentikan karena sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, setelah bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (19/2).
“AS membuka kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS, mungkin bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus,” ujar Donovan melalui keterangan resmi.
Detasemen 81 Kopassus adalah detasemen pasukan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki keahlian dalam penanggulangan terorisme.
Donovan menuturkan, pelatihan ini dibuka kembali karena Indonesia merupakan mitra strategis AS, terutama di kawasan Asia Pasifik.
Hal itu disambut baik Moeldoko. Ia mengatakan Indonesia dan AS memiliki sejarah kerja sama yang sangat panjang dalam berbagai bidang.
Selain itu, dia megatakan Indonesia juga berperan dalam menjaga stabilitas Asia Tenggara.
“Yang terpenting adalah masing-masing negara berpengaruh besar di kawasan ini tidak mengambil kebijakan yang dapat menciptakan menurunkan kestabilan di kawasan Asia Pasifik,” kata Moeldoko.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu sempat menyinggung masalah ini saat bertemu dengan Menhan AS James Mattis, bulan lalu.
Ryamizard mengatakan Mattis akan mengupayakan pencabutan sanksi terhadap Kopassus.
AS memang pernah mengeluarkan larangan bagi Kopassus karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan elite tersebut selama operasi, di antaranya di Timor Timur, kerusuhan 1998, dan beberapa insiden lainnya.
Sejumlah jenderal TNI pun di pernah dicekal masuk ke AS, antara lain Prabowo Subianto, Wiranto, Zacky Anwar Makarim, Pramono Edhie Wibowo, Sjafrie Sjamsoeddin, serta Gatot Nurmantyo.
★ CNN
Post a Comment