Wiranto Pastikan RI-Rusia Sepakat Barter Sukhoi dengan Komoditas
SU35 Russia [Maxim Khusainov] ☆
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan bahwa RI telah sepakat dengan Rusia terkait imbal beli atau barter pesawat tempur Sukhoi dengan komoditas Indonesia.
"Sudah (sepakat dan sudah ditandatangani)," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/2/2018).
Harga pembelian 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia mencapai 1,14 milar dollar AS atau Rp 15,3 triliun dengan kurs 1 dollar AS sama dengan Rp 13.500.
Nantinya, setengah harga pembelian pesawat tempur Sukhoi itu akan dilakukan dengan skema imbal beli komoditas Indonesia.
Kementerian Perdagangan menyatakan, Indonesia sudah menyiapkan komoditas ke Rusia senilai 570 juta dollar AS atau Rp 7,69 triliun.
Meski sudah disetujui Rusia, Wiranto mengatakan bahwa Kemenko Polhukam tidak membahas lebih rinci terkiat dengan kesepakatan imbal beli Sukhoi dengan komoditas asal Indonesia itu.
"Nanti itu kan urusan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan)," kata Wiranto.
Saat ditanya soal ancaman embargo oleh Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia karena pembelian Sukhoi, Wiranto tidak mau membahasnya.
"Sudah tanda tangan kok ditanyakan lagi," kata dia, sebelum masuk ke mobil dinasnya dan pergi meninggalkan awak media.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan bahwa RI telah sepakat dengan Rusia terkait imbal beli atau barter pesawat tempur Sukhoi dengan komoditas Indonesia.
"Sudah (sepakat dan sudah ditandatangani)," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/2/2018).
Harga pembelian 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia mencapai 1,14 milar dollar AS atau Rp 15,3 triliun dengan kurs 1 dollar AS sama dengan Rp 13.500.
Nantinya, setengah harga pembelian pesawat tempur Sukhoi itu akan dilakukan dengan skema imbal beli komoditas Indonesia.
Kementerian Perdagangan menyatakan, Indonesia sudah menyiapkan komoditas ke Rusia senilai 570 juta dollar AS atau Rp 7,69 triliun.
Meski sudah disetujui Rusia, Wiranto mengatakan bahwa Kemenko Polhukam tidak membahas lebih rinci terkiat dengan kesepakatan imbal beli Sukhoi dengan komoditas asal Indonesia itu.
"Nanti itu kan urusan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan)," kata Wiranto.
Saat ditanya soal ancaman embargo oleh Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia karena pembelian Sukhoi, Wiranto tidak mau membahasnya.
"Sudah tanda tangan kok ditanyakan lagi," kata dia, sebelum masuk ke mobil dinasnya dan pergi meninggalkan awak media.
Post a Comment