Skadron Udara 1 Latihan Terbang Malam
Untuk meningkatkan profesonalisme dan kemampuan para penerbang serta teknisi, Skadron Udara 1 Lanud Supadio menggelar Latihan Terbang Malam, pada Selasa 20 Maret 2018. Latihan terbang malam ini direncanakan selama 1 Minggu ini.
Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb Agung Indrajaya mengatakan bahwa latihan terbang malam ini berguna untuk meningkatkan profesionalisme dan terus terpeliharanya keahlian para penerbang tempur, baik pada saat siang hari maupun malam hari.
”Seorang penerbang membutuhkan latihan yang terus menerus dengan situasi dan kondisi yang ada dilapangan, baik diwaktu siang maupun malam hari. Terbang siang hari sudah terbiasa bagi seorang penerbang namun untuk terbang malam hari tentunya harus dilatihkan sehingga terbiasa dengan situasi seperti itu”, ujar Komandan Skadron Udara 1.
Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb Agung Indrajaya menambahkan terbang diwaktu malam hari tentunya mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda apabila dibandingkan dengan terbang di siang hari. Dalam terbang malam, seorang penerbang dalam mengoperasikan pesawat lebih mengandalkan instrument-instrument yang ada di Cokpit pesawat.
Di sisi lain, keterbatasan jarak pandang juga merupakan kesulitan tersendiri, sehingga penglihatan secara visual sangat terbatas. Hal inilah yang harus dikuasai oleh setiap penerbang tempur.
“Latihan terbang malam ini didukung oleh satuan-satuan kerja di jajaran Lanud Supadio dan insub serta pihak PT. Angkasa Pura (Persero) Bandara Internasional Supadio dan Airnav. Mudah-mudahan latihan yang berlangsung selama 4 hari kedepan dapat berjalan dengan aman dan lancar”, jelas Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb Agung Indrajaya.
Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb Agung Indrajaya mengatakan bahwa latihan terbang malam ini berguna untuk meningkatkan profesionalisme dan terus terpeliharanya keahlian para penerbang tempur, baik pada saat siang hari maupun malam hari.
”Seorang penerbang membutuhkan latihan yang terus menerus dengan situasi dan kondisi yang ada dilapangan, baik diwaktu siang maupun malam hari. Terbang siang hari sudah terbiasa bagi seorang penerbang namun untuk terbang malam hari tentunya harus dilatihkan sehingga terbiasa dengan situasi seperti itu”, ujar Komandan Skadron Udara 1.
Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb Agung Indrajaya menambahkan terbang diwaktu malam hari tentunya mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda apabila dibandingkan dengan terbang di siang hari. Dalam terbang malam, seorang penerbang dalam mengoperasikan pesawat lebih mengandalkan instrument-instrument yang ada di Cokpit pesawat.
Di sisi lain, keterbatasan jarak pandang juga merupakan kesulitan tersendiri, sehingga penglihatan secara visual sangat terbatas. Hal inilah yang harus dikuasai oleh setiap penerbang tempur.
“Latihan terbang malam ini didukung oleh satuan-satuan kerja di jajaran Lanud Supadio dan insub serta pihak PT. Angkasa Pura (Persero) Bandara Internasional Supadio dan Airnav. Mudah-mudahan latihan yang berlangsung selama 4 hari kedepan dapat berjalan dengan aman dan lancar”, jelas Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb Agung Indrajaya.
★ TNI AU
Post a Comment