[Dunia] Trump Minta Boeing Saingi Jet Tempur Tercanggih AS
Pesawat F35 Semakin MahalTidak terima biaya produksi jet tempur F-35 yang diajukan Lockheed Martin, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump minta Boeing ajukan proyek tandingan dengan harga yang bersaing. (U.S. Navy photo courtesy Lockheed Martin/Released)
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menekan perusahaan pembuat pesawat Lockheed Martin agar menurunkan harga jet tempur tercanggih di negaranya, F-35. Tidak terima biaya yang dibutuhkan untuk membuat pesawat siluman itu, Trump meminta perusahaan lain, Boeing, untuk mengajukan proyek tandingan, dengan harga yang bersaing dari yang diajukan Lockeed.
"Karena harga luar biasa mahal dan pengeluaran berlebihan untuk membuat F-35 Lockheed Martin, saya telah meminta Boeing untuk mengajukan F-18 Super Hornet yang sebanding!" kata Trump lewat akun Twitter, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (23/12).
F-18 Super Hornet adalah pesawat model lama yang tidak mempunyai kemampuan siluman seperti F-35. Jet lawas itu telah lama digunakan oleh militer AS dan dinilai mempunyai kemampuan yang cukup mumpuni.
Kemampuan siluman adalah teknologi yang membuat objek tidak terdeteksi oleh radar lawan sehingga lebih sulit ditemukan.
Trump menyatakan desakan itu sehari setelah bertemu dengan bos kedua perusahaan aviasi itu. Setelah Trump berkicau, saham Lockheed turun 2 persen sementara Boeing meningkat 0,7 persen.
Lockheed menolak untuk berkomentar. Program F-35 adalah proyek penting dalam mendongkrak pemasukan perusahaan tersebut, dengan kontribusi 20 persen dari total pemasukan US$ 46,1 juta perusahaan itu tahun lalu.
Di sisi lain, Pentagon juga belum mau mengomentari pernyataan Trump. Sementara juru bicara Boeing Todd Blecher mengatakan perusahaannya siap menyediakan kebutuhan pertahanan yang mumpuni sekaligus murah.
Beda Generasi
Walau jauh lebih murah, pesawat F-18 juga dapat dikatakan jauh tertinggal jika dibandingkan dengan F-35. Hanya saja, selain mahal, proses produksi pesawat termutakhir itu terkendala banyak masalah.
"Kedua pesawat itu termasuk dalam dua generasi yang berbeda," kata Philip Carter, pakar senior di think tank Center for a New American Security. "Membandingkan keduanya seperti melihat mobil jip tua dan Humvee."
Sementara itu, Don Grazier dari Project on Government Oversight mengatakan biaya pembuatan F-35 melonjak karena kemampuan siluman yang kegunaannya sejauh ini belum terdemonstrasikan.
Walau begitu, organisasi nirlaba yang menginvestigasi kontraktor pemerintah itu menilai penghentian program F-35 bisa berdampak buruk.
Pertemuan Trump dengan bos kedua perusahaan dilakukan pada Rabu kemarin di Florida. Setelah pertemuan, Chief Executive Lockhees Marillyn Hewaon tidak berkomentar apa-apa, namun Trump justru mengatakan dirinya ingin memotong biaya pembuatan F-35.
Di sisi lain, CEO Boeing Dennis Muilenburg hanya mengatakan dirinya menjamin biaya penggantian pesawat kepresidenan Air Force One tidak akan melonjak di luar kendali. Proyek itu adalah salah satu hal yang disebut Trump terlalu mahal.
Pembatalan proyek militer mahal seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di sejarah AS. Presiden Jimmy Carter juga pernah membatalkan program pesawat pengebom B-1, 1977 silam. Hanya saja, proyek itu dibangkitkan kembali oleh penerusnya, Ronald Reagan. (ama/ama)
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menekan perusahaan pembuat pesawat Lockheed Martin agar menurunkan harga jet tempur tercanggih di negaranya, F-35. Tidak terima biaya yang dibutuhkan untuk membuat pesawat siluman itu, Trump meminta perusahaan lain, Boeing, untuk mengajukan proyek tandingan, dengan harga yang bersaing dari yang diajukan Lockeed.
"Karena harga luar biasa mahal dan pengeluaran berlebihan untuk membuat F-35 Lockheed Martin, saya telah meminta Boeing untuk mengajukan F-18 Super Hornet yang sebanding!" kata Trump lewat akun Twitter, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (23/12).
F-18 Super Hornet adalah pesawat model lama yang tidak mempunyai kemampuan siluman seperti F-35. Jet lawas itu telah lama digunakan oleh militer AS dan dinilai mempunyai kemampuan yang cukup mumpuni.
Kemampuan siluman adalah teknologi yang membuat objek tidak terdeteksi oleh radar lawan sehingga lebih sulit ditemukan.
Trump menyatakan desakan itu sehari setelah bertemu dengan bos kedua perusahaan aviasi itu. Setelah Trump berkicau, saham Lockheed turun 2 persen sementara Boeing meningkat 0,7 persen.
Lockheed menolak untuk berkomentar. Program F-35 adalah proyek penting dalam mendongkrak pemasukan perusahaan tersebut, dengan kontribusi 20 persen dari total pemasukan US$ 46,1 juta perusahaan itu tahun lalu.
Di sisi lain, Pentagon juga belum mau mengomentari pernyataan Trump. Sementara juru bicara Boeing Todd Blecher mengatakan perusahaannya siap menyediakan kebutuhan pertahanan yang mumpuni sekaligus murah.
Beda Generasi
Walau jauh lebih murah, pesawat F-18 juga dapat dikatakan jauh tertinggal jika dibandingkan dengan F-35. Hanya saja, selain mahal, proses produksi pesawat termutakhir itu terkendala banyak masalah.
"Kedua pesawat itu termasuk dalam dua generasi yang berbeda," kata Philip Carter, pakar senior di think tank Center for a New American Security. "Membandingkan keduanya seperti melihat mobil jip tua dan Humvee."
Sementara itu, Don Grazier dari Project on Government Oversight mengatakan biaya pembuatan F-35 melonjak karena kemampuan siluman yang kegunaannya sejauh ini belum terdemonstrasikan.
Walau begitu, organisasi nirlaba yang menginvestigasi kontraktor pemerintah itu menilai penghentian program F-35 bisa berdampak buruk.
Pertemuan Trump dengan bos kedua perusahaan dilakukan pada Rabu kemarin di Florida. Setelah pertemuan, Chief Executive Lockhees Marillyn Hewaon tidak berkomentar apa-apa, namun Trump justru mengatakan dirinya ingin memotong biaya pembuatan F-35.
Di sisi lain, CEO Boeing Dennis Muilenburg hanya mengatakan dirinya menjamin biaya penggantian pesawat kepresidenan Air Force One tidak akan melonjak di luar kendali. Proyek itu adalah salah satu hal yang disebut Trump terlalu mahal.
Pembatalan proyek militer mahal seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di sejarah AS. Presiden Jimmy Carter juga pernah membatalkan program pesawat pengebom B-1, 1977 silam. Hanya saja, proyek itu dibangkitkan kembali oleh penerusnya, Ronald Reagan. (ama/ama)
♖ CNN
Post a Comment