Kodam VI Mulawarman Dapat Pengganti Heli Jatuh yang Lebih Besar
Mi-17 melakukan dropping pasukan dari Batalyon Infantri 501 dalam sebuah latihan heliborne operation [TNI AD]
Angin segar datang meniup jajaran Kodam VI Mulawarman.
Usai salah satu helikopter militer TNI AD jatuh beberapa waktu lalu, kini mereka bersiap mendapat penggantinya.
Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Johny L Tobing, menyatakan pihaknya telah mendapat surat dari Mabes TNI AD terkait heli baru yang akan difungsikan sebagai pengangkut logistik di daerah perbatasan.
"Sudah ada surat perintah, saya tinggal menunggu. Jenis Mi 17, lebih besar dia. Saya butuh heli, itu saja. Mau jenis apa, itu kembali pada pimpinan. Yang jelas perintahnya sudah ada," katanya usai memimpin apel penyambutan Satgas Pamtas di dermaga Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/12/2016) sore.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan kapan heli tersebut bisa beroperasi di perbatasan Kalimantan Utara.
Untuk sementara kegiatan pendorongan logistik (dorlog) dan personel melalui jalur air dan darat.
"Selama ini sekali sebulan, ada 6 pos yang harus dilakukan (dorlog) lewat udara. Yang lain kita drop ke titik aju namanya, bisa pakai sampan dan jalan darat," ungkap Johny.
Untuk diketahui, Helikopter Bell 412 EP milik TNI TNI-AD hilang kontak dalam perjalanan dari Bandara Juwata Tarakan ke Long Bawan, Malinau, pada Kamis (24/11/2016).
Helikopter kehilangan kontak setelah sekitar 30 menit di udara.
Helikopter tersebut ditemukan tercerai berai di kawasan Long Sulit, Kabupaten Malinau, Senin (28/11/2016).
Dua orang awak helikopter dinyatakan selamat yakni Lettu Cpn Abdi dan Lettu Cpn Yohanes, sementara tiga lainnya dipastkan meninggal dunia yakni Lettu Cpn Ginas, Sertu Bayu, dan Praka suyanto. (*)
Angin segar datang meniup jajaran Kodam VI Mulawarman.
Usai salah satu helikopter militer TNI AD jatuh beberapa waktu lalu, kini mereka bersiap mendapat penggantinya.
Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Johny L Tobing, menyatakan pihaknya telah mendapat surat dari Mabes TNI AD terkait heli baru yang akan difungsikan sebagai pengangkut logistik di daerah perbatasan.
"Sudah ada surat perintah, saya tinggal menunggu. Jenis Mi 17, lebih besar dia. Saya butuh heli, itu saja. Mau jenis apa, itu kembali pada pimpinan. Yang jelas perintahnya sudah ada," katanya usai memimpin apel penyambutan Satgas Pamtas di dermaga Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/12/2016) sore.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan kapan heli tersebut bisa beroperasi di perbatasan Kalimantan Utara.
Untuk sementara kegiatan pendorongan logistik (dorlog) dan personel melalui jalur air dan darat.
"Selama ini sekali sebulan, ada 6 pos yang harus dilakukan (dorlog) lewat udara. Yang lain kita drop ke titik aju namanya, bisa pakai sampan dan jalan darat," ungkap Johny.
Untuk diketahui, Helikopter Bell 412 EP milik TNI TNI-AD hilang kontak dalam perjalanan dari Bandara Juwata Tarakan ke Long Bawan, Malinau, pada Kamis (24/11/2016).
Helikopter kehilangan kontak setelah sekitar 30 menit di udara.
Helikopter tersebut ditemukan tercerai berai di kawasan Long Sulit, Kabupaten Malinau, Senin (28/11/2016).
Dua orang awak helikopter dinyatakan selamat yakni Lettu Cpn Abdi dan Lettu Cpn Yohanes, sementara tiga lainnya dipastkan meninggal dunia yakni Lettu Cpn Ginas, Sertu Bayu, dan Praka suyanto. (*)
Post a Comment