|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com |
KRI Spica (934) adalah Kapal Bantu Hidro Oseanografi kedua milik TNI Angkatan Laut yang dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Perancis, setelah sebelumnya KRI Rigel (933) selesai dibuat. Spica merupakan nama bintang yang paling terang pada rasi bintang Virgo. Penggunaan kapal ini diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di galangan kapal OCEA Shipyard Company, Les Sables d'Olone, Prancis, Sabtu (17/10/2015) untuk memperkuat armada Dinas Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Dishidros). Peresmian dilaksanakan melalui prosesi commissioning berupa upacara yang diawali dengan tradisi penamaan kapal (shipnamming) yang dilakukan oleh Ny Endah Ade Supandi, selaku ibu kandung kapal, dengan tata tradisi memecahkan kendi di lambung kapal tersebut sebagai pertanda kelahiran kapal.Dalam upacara peresmian itu, Laksamana Ade Supandi selaku inspektur upacara menyampaikan sambutan mewakili Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Dia menyatakan KRI Spica-934 resmi masuk ke dalam jajaran kekuatan pertahanan Indonesia.
|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com
|
KRI Spica dengan nomor lambung 934 telah resmi meluncur pada tanggal 3 Agustus 2015 lalu dari Les Sables-d'Olonne, Perancis. KRI Spica-934 memiliki panjang 60 meter dan ditenagai oleh dua mesin diesel 8V 4000 M53 untuk dua propeller. Kapal ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 14 knots. Sedangkan jarak jelajahnya mencapai 4.400 nautical mile pada kecepatan 12 knots. Kapal ini sanggup menghadapi gelombang laut sampai level sea state six. KRI Spica-934 dapat mengangkut 30 awak dan 16 personel tambahan. Kapal BHO terbaru TNI AL ini mampu berlayar secara terus menerus selama 20 hari. Pada dasarnya KRI Spica-934 berfungsi sebagai kapal riset dan survei, tetapi disamping itu juga dapat digunakan untuk menjalankan peran sebagai kapal patroli, sebab KRI Spica-934 dibekali meriam PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan.
|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com
|
KRI Spica 934 akan memperkuat kapal survey lainnya yang dimiliki Dinas Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut. KRI Spica tersebut dirancang sesuai dengan karakteristik laut Indonesia. seperti KRI Dewa Kembar-932, KRI Louser-924, KRI Pulau Rote-721, KRI Pulau Romang-723, KRI Pulau Rempang-729, KAL Aries dan KAL Vega, dalam menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun umum.
|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com
|
Kapal survey KRI Spica-934 dilengkapi dengan robot canggih yang mampu menjelajah di dalam laut kedalaman dan automatis mendeteksi seluruh objek disekitarnya buatan ECA Robotics, Prancis, yang biasa dinamakan sebagai Remoted Operated Vehicle (ROV), dengan kamera-kamera tiga dimensinya. Olahan datanya bisa dilihat seketika di layar monitor dalam tampilan tiga dimensi.
KRI Spica-934 dirancang sesuai dengan karakteristik laut Indonesia dan dapat melaksanakan tugas-tugas seperti survey Hydrography, survey Oceanography, Survey Geographisical dan termasuk survey ikan.
|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com
|
Sebagai elemen inti dari fitur kapal ini adalah perlengkapan penunjang misi oseanografi. Seperti KRI Rigel-933 dilengkapi perangkat single beam echo sounder jenis Kongsberg’s EA600 dan multibeam systems EM2040 dan EM302. Lebih canggih lagi, setiap OSV dibekali Autonomous Underwater Vehicle (AUV) tipe Kongsberg Maritime’s Hugin 1000. Perangkat yang kerap disebut ROV (remotely operated vehicle) ini sanggup mengemban misi survei bawah air hingga kedalaman 1.000 meter.
|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com
|
Nama:
KRI Spica (934)
Pembangun:
OCEA, Les Sables-d'Olonne
Diluncurkan:
3 Agustus 2015
Ditugaskan:
17 Oktober 2015
Identifikasi:
934
Status:
Masih bertugas
Ciri-ciri umum :
Jenis:
MPRV (Multi Purpose Research Vessel)
|
KRI Spica (934) Sumber : marinetraffic.com
|
Displacement:
515 ton
Panjang:
60.1 m (197 ft)
Lebar:
11.3 m (37 ft)
Pendorong:
2x MTU 8V 4000 M53 mesin diesel
2x fixed pitch propeller[1]
Kecepatan:
max. 14 knot (26 km/h)
Jangkauan:
4,400 nautical mile (8,100 km) pada 12 knot (22 km/h)
Awak kapal:
30 awak kapal
16 awak misi
Senjata: 1 x kanon Rheinmetall 20 mm
2 x senapan mesin 12,7 mm
Sumber :- id.wikipedia.org
- marinetraffic.com
- news.detik.com
Post a Comment