[Dunia] Koalisi Pimpinan AS Akui Gunakan Bom Fosfor di Mosul
Selandia Baru, sebagai anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi koalisi telah menggunakan amunisi yang dilengkapi dengan fosfor putih dalam serangan di Mosul. [Foto/Istimewa] ☆
Selandia Baru, sebagai anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi koalisi telah menggunakan amunisi yang dilengkapi dengan fosfor putih dalam serangan di Mosul. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya kritik atas penggunaan senjata serbaguna, yang bisa sangat berbahaya bagi warga sipil.
"Kami telah menggunakan fosfor putih di Mosul barat untuk membuat warga sipil keluar dengan aman," kata Brigadir Jenderal Hugh McAslan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (14/6).
Konfirmasi tersebut muncul saat Human Rights Watch (HRW) mengkritik koalisi tersebut karena mengerahkan jenis amunisi yang kontroversial dalam perang melawan ISIS.
"Tidak peduli bagaiman fosfor putih digunakan, ini menimbulkan risiko tinggi akan bahaya mengerikan dan lama di kota-kota ramai seperti Raqqa dan Mosul dan daerah-daerah lain dengan konsentrasi penduduk sipil," kata Direktur urusan senjata HRW, Steve Goose.
"Pasukan pimpinan AS harus melakukan semua tindakan pencegahan yang layak untuk meminimalkan bahaya sipil saat menggunakan fosfor putih di Irak dan Suriah," sambungnya.
Fosfor putih terbakar saat bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan panas dengan suhu tinggi dan asap putih. Amunisi dengan bahan kimia dapat digunakan sebagai senjata pembakar, untuk membuat layar asap, atau sebagai sinyal. (esn)
Selandia Baru, sebagai anggota koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi koalisi telah menggunakan amunisi yang dilengkapi dengan fosfor putih dalam serangan di Mosul. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya kritik atas penggunaan senjata serbaguna, yang bisa sangat berbahaya bagi warga sipil.
"Kami telah menggunakan fosfor putih di Mosul barat untuk membuat warga sipil keluar dengan aman," kata Brigadir Jenderal Hugh McAslan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (14/6).
Konfirmasi tersebut muncul saat Human Rights Watch (HRW) mengkritik koalisi tersebut karena mengerahkan jenis amunisi yang kontroversial dalam perang melawan ISIS.
"Tidak peduli bagaiman fosfor putih digunakan, ini menimbulkan risiko tinggi akan bahaya mengerikan dan lama di kota-kota ramai seperti Raqqa dan Mosul dan daerah-daerah lain dengan konsentrasi penduduk sipil," kata Direktur urusan senjata HRW, Steve Goose.
"Pasukan pimpinan AS harus melakukan semua tindakan pencegahan yang layak untuk meminimalkan bahaya sipil saat menggunakan fosfor putih di Irak dan Suriah," sambungnya.
Fosfor putih terbakar saat bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan panas dengan suhu tinggi dan asap putih. Amunisi dengan bahan kimia dapat digunakan sebagai senjata pembakar, untuk membuat layar asap, atau sebagai sinyal. (esn)
Post a Comment