[Teror] Insiden Penembakan di Resort Manila
Pria Lontarkan Tembakan lalu Bakar Diri Insiden tembakan dan bakar diri di Manila. [EPA] ☆
Filipina kembali riuh. Suara tembakan memecah kesunyian pagi buta di Manila. Seorang pria bersenjata menyebabkan kepanikan di kompleks kasino yang merupakan kawasan resor turis di Ibu Kota Filipina.
Pria yang belum dipublikasikan namanya itu menembak membabi buta pada Jumat 2 Juni. Tembakannya membakar hangus sebuah meja.
Ketika polisi datang, perburuan terhadap pembuat onar itu harus terhenti begitu saja. Pasalnya, pria itu sudah terlanjur berbaring di sebuah kamar hotel, menyelubungi dirinya dengan selimut dan membakar diri.
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang warga merekam kilasan kejadian ini dari atas gedung bertingkat. Perempuan dalam video itu meyakinkan ada kepulan asap di jalan.
Dia menceritakan ada yang saling tembak. Beberapa kali dia berseru, ‘Oh My God’ atau astaga untuk menggambarkan betapa mencekam situasi di sana.
Namun begitu, seperti diwartakan BBC, Jumat (2/6/2017) , polisi memastikan situasi ini tidak terkait aksi teror apa pun. Petugas menjelaskan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Insiden ini juga tidak memicu korban jiwa. Meski begitu, polisi mencatat sebanyak 50 orang terluka akibat kekacauan pagi buta ini.
Tewaskan 34 Orang
Korban terluka dalam insiden penembakan di Manila. [Facebook/Tikos Louw/CNN]
Insiden penembakan di resor Manila, Filipina, menewaskan 34 orang. Meski begitu, polisi menjelaskan para korban bukan meninggal karena luka tembak. Diduga, sebagian besar dari mereka tewas akibat sesak nafas.
Sementara itu, korban terluka dilaporkan Sky News dan CNN, Jumat (2/6/2017) berjumlah 54 orang. Para korban terluka saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan. Berdasarkan keterangan polisi Filipina, pria bersenjata yang tewas dengan membakar diri itu tidak ada kaitannya dengan jaringan terorisme. Dia diduga hanya bermaksud merampok para pemain di kasino setempat.
“Kalau ini ada hubungannya dengan ISIS, semua orang di tempat berjudi itu pasti sudah ditembak mati atau diledakkan dengan bom. Dia tidak melukai siapa pun. Kebanyakan korban terluka karena mereka melompat dari jendela,” terang Kepala Polisi Filipina Ronald Dela Rosa.
Selewat tengah malam, pada Jumat 2 Juni pagi buta waktu setempat, seorang pria merangsek masuk dengan senapan serbu ke gedung Resorts World. Lokasi resor turis ini dekat dengan bandara internasional Manila.
Pelaku kemudian melontarkan tembakan ke layar televisi dan mulai mengisi tasnya dengan keping judi. Sebuah meja terbakar dan asap mengepul ke udara.
Meskipun pelaku tidak mengarahkan tembakannya ke seorang pun pengunjung, aksinya sontak memicu kepanikan. Orang-orang berlarian keluar gedung. Bahkan ada yang nekat melompat dari jendela. Awalnya polisi tidak menemukan korban tewas, baru setelah menelusuri ke dalam, petugas menemukan 34 jasad manusia.
“Entah dia kalah berjudi di Kasino dan mau membalikkan keadaan, atau dia memang gila,” ujar Kepala Polisi Manila, Oscar Albayalde mengenai motif pelaku.
Setelah membuat keonaran di resor turis tersebut, pelaku lari ke Hotel Maxism. Di sana dia berbaring di atas tempat tidur, menyelubungi diri dengan selimut lalu membakar diri. Pelaku tewas terpanggang seketika. (Sil)
Tidak Ada Korban WNI
Paramedis merawat korban serangan penembakan di sebuah resor di Manila, Filipina. [James Austin/The Sun]
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam insiden penembakan di resor Manila, Filipina. Pria yang akrab disapa Tata itu juga meyakinkan bahwa belum ada indikasi terorisme dalam peristiwa yang menewaskan 34 orang tersebut.
"Informasi awal, belum ada WNI yang menjadi korban. Polisi Filipina juga menyampaikan itu bukan terorisme, tetapi tindakan kriminal," ujarnya dalam konferensi pers di Kemlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).
Tata menerangkan ketika kericuhan merebak di media, tim KBRI di Manila langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat. Sehingga dipastikan, belum ada seorang pun WNI jadi korban sejauh ini.
Penembakan di Manila itu terjadi pada Jumat 2 Juni pagi buta waktu setempat. Seorang pria bersenjata memberondongi Resort World yang merupakan kompleks kasino, dengan senapan serbu.
Sebuah meja terbakar dan memicu kepulan asap tebal. Kepolisian Filipina menyatakan kebanyakan korban tewas akibat sesak nafas. Jumlah korban terluka mencapai 54 orang. Mereka pun terluka bukan karena ulah pelaku secara langsung, tetapi karena panik dan ada yang nekat melompat keluar lewat jendela.
Dari kasino, pelaku lari ke hotel Maxism yang tersambung dengan Resort Wolrd. Ia berbaring di ranjang, dan di bawah dekapan selimut pelaku membakar dirinya. Pelaku dinyatakan tewas terpanggang. (rfa)
Filipina kembali riuh. Suara tembakan memecah kesunyian pagi buta di Manila. Seorang pria bersenjata menyebabkan kepanikan di kompleks kasino yang merupakan kawasan resor turis di Ibu Kota Filipina.
Pria yang belum dipublikasikan namanya itu menembak membabi buta pada Jumat 2 Juni. Tembakannya membakar hangus sebuah meja.
Ketika polisi datang, perburuan terhadap pembuat onar itu harus terhenti begitu saja. Pasalnya, pria itu sudah terlanjur berbaring di sebuah kamar hotel, menyelubungi dirinya dengan selimut dan membakar diri.
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang warga merekam kilasan kejadian ini dari atas gedung bertingkat. Perempuan dalam video itu meyakinkan ada kepulan asap di jalan.
Dia menceritakan ada yang saling tembak. Beberapa kali dia berseru, ‘Oh My God’ atau astaga untuk menggambarkan betapa mencekam situasi di sana.
Namun begitu, seperti diwartakan BBC, Jumat (2/6/2017) , polisi memastikan situasi ini tidak terkait aksi teror apa pun. Petugas menjelaskan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Insiden ini juga tidak memicu korban jiwa. Meski begitu, polisi mencatat sebanyak 50 orang terluka akibat kekacauan pagi buta ini.
Tewaskan 34 Orang
Korban terluka dalam insiden penembakan di Manila. [Facebook/Tikos Louw/CNN]
Insiden penembakan di resor Manila, Filipina, menewaskan 34 orang. Meski begitu, polisi menjelaskan para korban bukan meninggal karena luka tembak. Diduga, sebagian besar dari mereka tewas akibat sesak nafas.
Sementara itu, korban terluka dilaporkan Sky News dan CNN, Jumat (2/6/2017) berjumlah 54 orang. Para korban terluka saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan. Berdasarkan keterangan polisi Filipina, pria bersenjata yang tewas dengan membakar diri itu tidak ada kaitannya dengan jaringan terorisme. Dia diduga hanya bermaksud merampok para pemain di kasino setempat.
“Kalau ini ada hubungannya dengan ISIS, semua orang di tempat berjudi itu pasti sudah ditembak mati atau diledakkan dengan bom. Dia tidak melukai siapa pun. Kebanyakan korban terluka karena mereka melompat dari jendela,” terang Kepala Polisi Filipina Ronald Dela Rosa.
Selewat tengah malam, pada Jumat 2 Juni pagi buta waktu setempat, seorang pria merangsek masuk dengan senapan serbu ke gedung Resorts World. Lokasi resor turis ini dekat dengan bandara internasional Manila.
Pelaku kemudian melontarkan tembakan ke layar televisi dan mulai mengisi tasnya dengan keping judi. Sebuah meja terbakar dan asap mengepul ke udara.
Meskipun pelaku tidak mengarahkan tembakannya ke seorang pun pengunjung, aksinya sontak memicu kepanikan. Orang-orang berlarian keluar gedung. Bahkan ada yang nekat melompat dari jendela. Awalnya polisi tidak menemukan korban tewas, baru setelah menelusuri ke dalam, petugas menemukan 34 jasad manusia.
“Entah dia kalah berjudi di Kasino dan mau membalikkan keadaan, atau dia memang gila,” ujar Kepala Polisi Manila, Oscar Albayalde mengenai motif pelaku.
Setelah membuat keonaran di resor turis tersebut, pelaku lari ke Hotel Maxism. Di sana dia berbaring di atas tempat tidur, menyelubungi diri dengan selimut lalu membakar diri. Pelaku tewas terpanggang seketika. (Sil)
Tidak Ada Korban WNI
Paramedis merawat korban serangan penembakan di sebuah resor di Manila, Filipina. [James Austin/The Sun]
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam insiden penembakan di resor Manila, Filipina. Pria yang akrab disapa Tata itu juga meyakinkan bahwa belum ada indikasi terorisme dalam peristiwa yang menewaskan 34 orang tersebut.
"Informasi awal, belum ada WNI yang menjadi korban. Polisi Filipina juga menyampaikan itu bukan terorisme, tetapi tindakan kriminal," ujarnya dalam konferensi pers di Kemlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).
Tata menerangkan ketika kericuhan merebak di media, tim KBRI di Manila langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat. Sehingga dipastikan, belum ada seorang pun WNI jadi korban sejauh ini.
Penembakan di Manila itu terjadi pada Jumat 2 Juni pagi buta waktu setempat. Seorang pria bersenjata memberondongi Resort World yang merupakan kompleks kasino, dengan senapan serbu.
Sebuah meja terbakar dan memicu kepulan asap tebal. Kepolisian Filipina menyatakan kebanyakan korban tewas akibat sesak nafas. Jumlah korban terluka mencapai 54 orang. Mereka pun terluka bukan karena ulah pelaku secara langsung, tetapi karena panik dan ada yang nekat melompat keluar lewat jendela.
Dari kasino, pelaku lari ke hotel Maxism yang tersambung dengan Resort Wolrd. Ia berbaring di ranjang, dan di bawah dekapan selimut pelaku membakar dirinya. Pelaku dinyatakan tewas terpanggang. (rfa)
Post a Comment