Wiranto Ingin Barter Sukhoi Selesai Desember

SU 35 Rusia [precise3Dmodeling]

Indonesia akan melakukan pembelian 11 jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia dengan mekanisme imbal dagang. Setengah harganya bakal dibarter dengan hasil kebun Indonesia. Wiranto ingin agar proses perjanjian jual-beli selesai pada Desember 2017 nanti.

Masih dalam proses ini, mudah-mudahan Desember, ini kita juga bisa tandatangani untuk menambah armada Sukhoi Su-35 itu,” tutur Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan ini, di kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Untuk langkah awal, nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Rusia sudah ada. Harga 11 pesawat tempur itu adalah US$ 1,14 miliar atau setara Rp 15,16 triliun dengan kurs Rp 13.300/US$.

Dalam Undang-undang Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2014 tentang Mekanisme Imbal Dagang, dalam kondisi seperti ini diatur, pihak penjual yakni Rusia harus setuju dengan skema imbal beli sebanyak 50 persen dari nilai kontrak. Artinya, 50 persen itu dibarter dengan hasil bumi Indonesia.

Tadi saya juga lapor Presiden (Joko Widodo) soal pembelian pesawat Sukhoi Su-35. Kita kan sudah berencana melengkapi alutsista kita, walaupun kemungkinan perang itu tipis, tetapi untuk menjaga wilayah kedaulatan maka kita perlu penguatan-penguatan alutsista,” kata Wiranto.

Syarat alih teknologi juga harus disetujui oleh Rusia. Indonesia harus diberi kesempatan membangun pabrik suku cadang Sukhoi, sehingga Indonesia bisa menjadi pusat pemasaran Sukhoi di wilayah Asia.

Kandungan lokal dalam Sukhoi juga diharuskan mencapai 85 persen dan bisa dicapai berangsur-angsur 10 persen selama lima tahun. Dan tentu saja, Rusia harus sepakat membarter Sukhoi dengan hasil bumi.

Jadi itu ya, banyak hal lagi yang kita persyaratkan untuk kita membeli. Dan mereka setuju ternyata. Kan mereka butuh,” kata Wiranto.

   detik