Vietnam Ingin Melihat Produk Industri Pertahanan Indonesia
Kerjasama di bidang industri pertahanan dan keamanan di kawasan ASEANMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngô Xuân L?ch di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2017).(KOMPAS.com/Kristian Erdianto) ★
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2017).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu, keduanya membahas peningkatan kerja sama di bidang industri pertahanan dan keamanan di kawasan ASEAN.
Wiranto mengatakan, pihak Vietnam tertarik untuk melihat seluruh produk industri pertahanan di Indonesia dan menjalin kerja sama dalam bentuk barter produk.
"Tadi telah disampaikan bahwa ada keinginan Vietnam untuk terus meningkatkan hubungan pertahanan bersama terutama yang mengenai industri pertahanan. Mereka juga berkeinginan melihat produksi Indonesia apa yang bisa dipakai oleh Vietnam," ujar Wiranto usai pertemuan.
"Mereka akan melakukan peninjauan dan akan membicarakan. Saya mendorong supaya ada paling tidak produk-produk antarnegara yang bisa kita kombinasikan, kita pertukarkan," tambahnya.
Selain itu, Ngo Xuan Lich juga menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama yang lebih intens terkait keamanan kawasan ASEAN.
Menurut Wiranto, Indonesia dan Vietnam memiliki perhatian yang sama terhadap keamanan kawasan.
Wiranto menyarankan Ngo Xuan Lich bertemu dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
"Saya menyarankan untuk melakukan pertemuan yang lebih intens selama beliau di sini dengan Menteri Pertahanan, dengan kepala BIN dan sebagainya, agar ada satu pemahaman yang sama bahwa Vietnam dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama untuk mempertahankan keamanan kawasan ini terutama ASEAN," kata Wiranto.
Pertemuan antara Wiranto dan Ngo Xuan Lich tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman kedua negara pada Agustus lalu.
Presiden Joko Widodo sebelumnya membahas tiga topik utama dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Tiga isu utama yang dibahas yaitu peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan, bidang perdagangan dan investasi, serta isu-isu kawasan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2017).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu, keduanya membahas peningkatan kerja sama di bidang industri pertahanan dan keamanan di kawasan ASEAN.
Wiranto mengatakan, pihak Vietnam tertarik untuk melihat seluruh produk industri pertahanan di Indonesia dan menjalin kerja sama dalam bentuk barter produk.
"Tadi telah disampaikan bahwa ada keinginan Vietnam untuk terus meningkatkan hubungan pertahanan bersama terutama yang mengenai industri pertahanan. Mereka juga berkeinginan melihat produksi Indonesia apa yang bisa dipakai oleh Vietnam," ujar Wiranto usai pertemuan.
"Mereka akan melakukan peninjauan dan akan membicarakan. Saya mendorong supaya ada paling tidak produk-produk antarnegara yang bisa kita kombinasikan, kita pertukarkan," tambahnya.
Selain itu, Ngo Xuan Lich juga menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama yang lebih intens terkait keamanan kawasan ASEAN.
Menurut Wiranto, Indonesia dan Vietnam memiliki perhatian yang sama terhadap keamanan kawasan.
Wiranto menyarankan Ngo Xuan Lich bertemu dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
"Saya menyarankan untuk melakukan pertemuan yang lebih intens selama beliau di sini dengan Menteri Pertahanan, dengan kepala BIN dan sebagainya, agar ada satu pemahaman yang sama bahwa Vietnam dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama untuk mempertahankan keamanan kawasan ini terutama ASEAN," kata Wiranto.
Pertemuan antara Wiranto dan Ngo Xuan Lich tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman kedua negara pada Agustus lalu.
Presiden Joko Widodo sebelumnya membahas tiga topik utama dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Tiga isu utama yang dibahas yaitu peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan, bidang perdagangan dan investasi, serta isu-isu kawasan.
♞ Kompas
Post a Comment