Erdogan menyatakan bahwa Turki tidak akan berlutut pada semua ancaman teror

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa bangsa Turki tidak akan pernah tunduk kepada ancaman teror di tengah operasi lintas-perbatasan ke Suriah.
Bangsa Turki akan menolak setiap ancaman, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada sebuah konferensi setelah peluncuran operasi militer ke Suriah pada hari Rabu.
“Serangan-serangan yang mentargetkan negara kami dari Suriah telah sampai ke level yang membuat kita tidak punya pilihan selain untuk memecahkan masalah ini segera dan proses ini di mulai hari ini,” kata Erdogan.
Turki melancarkan operasi lintas-perbatasan di Suriah melawan organisasi teroris DAESH pada pukul 01: 000 GMT hari Rabu. Operasi dilaksanakan dalam menanggapi serangan teroris di wilayah Turki dan tembakan artileri oleh DAESH yang mentargetkan kota-kota perbatasan Turki.
Operasi, yang disebut Euphrates Shield, ini sejalan dengan hak negara untuk membela diri yang berasal dari perjanjian internasional dan mandat yang diberikan kepada Angkatan Bersenjata oleh parlemen Turki pada 2014 yang diperpanjang selama satu tahun pada bulan September 2015, kata para pejabat Turki .
Sejak Januari, serangan roket di provinsi Kilis Turki dari wilayah yang dikuasai Daesh di Suriah telah menewaskan sedikitnya 21 orang sementara bom bunuh diri pada hari Sabtu di Gaziantep yang disebut oleh pemerintah Turki dilakukan oleh Daesh telah menewaskan 54 orang.
Erdogan mengatakan dunia harus bersatu melawan terorisme
“Jika dunia tidak mencapai kesepakatan terhadap terorisme maka setiap orang bertanggung jawab atas konsekuensinya,” kata Erdogan setelah operasi itu diluncurkan. “Jadi pertarungan terpadu adalah suatu keharusan.”
“Daesh tidak ada hubungannya dengan Islam. Sebaliknya, mereka adalah salah satu masalah terbesar bagi Islam di abad ini, ” Erdoganmenambahkan.
Turki, yang berbagi perbatasan panjang dengan Suriah, adalah anggota dari koalisi internasional untuk memerangi Daesh dan selalu berusaha untuk menemukan solusi politik untuk konflik Suriah.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi ibukota Turki Ankara pada Rabu untuk pertemuan yang direncanakan dengan Perdana Menteri Turki Binali Yildirim serta dengan Presiden Erdogan.
Operasi Turki di Suriah dengan serangan darat oleh pejuang oposisi Suriah yang didukung Ankara untuk melawan Daesh akan menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut.
Sumber: TRTWorld