Operasi Kilat Petir di Batam
Mengamankan wilayah udara Nasional NKRI Letkol PNB Anton Pallaguna, Komandan Skadron Udara11 Pesawat Tempur Sukoi (kiri), Kolonel PNB M. Dadan Gunawan Komandan Lanud Raja Haji Fisabililah (tengah), dan Kolonel PNB Yosta Riza Asisten Operasi Kohanudnas (kanan) ★
TNI AU bakal menggelar operasi pertahanan udara yang disebut sebagai operasi Kilat Petir di Batam, Kepulauan Riau.
Sejumlah persiapan sudah dilakukan di Bandara Hang Nadim Batam yakni dengan menyiagakan 3 unit pesawat tempur Sukoi Su-27 dan Su-30.
Tidak hanya itu, dalam operasi ini juga disiagakan helikopter 725 Caracal, dan satu pesawat Hercules.
Kolonel PNB M Dadan Gunawan, Komandan Lanud Raja Haji Fisabililah Kepri yang mengecek kesiapan operasi di Bandara Hang Nadim Batam menyebutkan, operasi ini dilaksanakan oleh Komando Pertahanan Udara Nasional.
“Dan ini adalah operasi rutin dan akan dimulai 1 Januari sampai 31 Desember 2018. Namun saat ini kebetulan, kita kedatangan tamu pesawat tempur,” katanya.
Untuk operasi di wilayah Kepri ini akan berlangsung sampai Jumat (2/11/2018). “Selama kurang lebih satu mingguanlah operasi menjaga pertahanan udara nasional ini di gelar,” ujarnya.
Sementara itu, Kolonel PNB Yosta Riza Asisten Operasi Kohanudnas menyampaikan, “sasaran operasi ini khsusus mengamankan wilayah udara Nasional NKRI, yang merupakan operasi pertahanan udara”.
Disebutkan juga, operasi Kilat Petir ini dilaksanakan diseluruh batas udara Indonesia.
“Kali ini sesuai apa yang disampaikan pak Dadan, kita gelar di wilayah udara Kepri. Fokus kita adalah pada pelanggaran yang terjadi di Udara,” katanya.
Tiga pesawat tempur Sukoi tersebut dikomandoi oleh Letkol PNB Anton Pallaguna sebagai Komandan Skadron Udara11 Pesawat Tempur Sukoi.
TNI AU bakal menggelar operasi pertahanan udara yang disebut sebagai operasi Kilat Petir di Batam, Kepulauan Riau.
Sejumlah persiapan sudah dilakukan di Bandara Hang Nadim Batam yakni dengan menyiagakan 3 unit pesawat tempur Sukoi Su-27 dan Su-30.
Tidak hanya itu, dalam operasi ini juga disiagakan helikopter 725 Caracal, dan satu pesawat Hercules.
Kolonel PNB M Dadan Gunawan, Komandan Lanud Raja Haji Fisabililah Kepri yang mengecek kesiapan operasi di Bandara Hang Nadim Batam menyebutkan, operasi ini dilaksanakan oleh Komando Pertahanan Udara Nasional.
“Dan ini adalah operasi rutin dan akan dimulai 1 Januari sampai 31 Desember 2018. Namun saat ini kebetulan, kita kedatangan tamu pesawat tempur,” katanya.
Untuk operasi di wilayah Kepri ini akan berlangsung sampai Jumat (2/11/2018). “Selama kurang lebih satu mingguanlah operasi menjaga pertahanan udara nasional ini di gelar,” ujarnya.
Sementara itu, Kolonel PNB Yosta Riza Asisten Operasi Kohanudnas menyampaikan, “sasaran operasi ini khsusus mengamankan wilayah udara Nasional NKRI, yang merupakan operasi pertahanan udara”.
Disebutkan juga, operasi Kilat Petir ini dilaksanakan diseluruh batas udara Indonesia.
“Kali ini sesuai apa yang disampaikan pak Dadan, kita gelar di wilayah udara Kepri. Fokus kita adalah pada pelanggaran yang terjadi di Udara,” katanya.
Tiga pesawat tempur Sukoi tersebut dikomandoi oleh Letkol PNB Anton Pallaguna sebagai Komandan Skadron Udara11 Pesawat Tempur Sukoi.
Post a Comment