Kasau Ingin Membangun Kekuatan dan Network Centric Electronic Warfare TNI AU
C-295 AEW with winglets ☆
Untuk mendukung sepenuhnya kebijakan pimpinan nasional tentang program Nawacita yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dukungan TNI AU diwujudkan dalam bentuk pembangunan kekuatan Angkatan Udara agar lebih mampu dalam menopang kekuatandi laut yaitu dengan menyiapkan pangkalan pangkalannya yang berada di wilayah terluar.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.IP melihat langsung kesiapan Pangkalan Udara yang berada di wilayah terluar seperti Lanud Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Lanud Iskandar Pangkalan Bun Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah dan Lanud Supadio Kalimantan Barat, Rabu (15/3).
Pada kunjungan kerja tersebut Kasau yang didampingi para asisten Kasau, berkeinginan membangun TNI AU yang modern sesuai renstra II dan III sampai tercapainya Minimum Esencial Force, pembangunan kekuatannya meliputi pengadaan MTTR (Multirole Transport Tanker Refueling), radar hanud, pesawat AWACS, pengadaan radar untuk pesawat T50 dengan persenjatannya sehingga kedepan pesawat T50 menjadi FA 50 yang siap untuk melaksanakan operasi, yang tidak kalah pentingnya membangun Network Centric Electronic Warfare, sehingga pelaksanaan operasi akan lebih optimal dengan sistem komando, kendali, komunikasi dan informasi yang terintegrasi yang terkoordinasi antara pesawat AWACS, pesawat intai strategis, pesawat tempur, kapal laut, unsur kekuatan darat dan Kohanudnas kedepan.
Selain itu Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga akan menambah 12 radar untuk memantau daerah perbatasan yang sering dilalui oleh pesawat asing, sebagai langkah untuk menambah kekuatan pertananan Udara.
Dalam pengarahannya, Kasau berharap agar para penerbang dapat meningkatkan komunikasi dan keberanian menyampaikan permasalahan yang ada kepada atasan. “Pada era milenium ini, para perwira dituntut untuk berani menyampaikan ide, saran pendapat atau permasalahan demi kemajuan organisasi TNI AU yang modern. Mabesau akan mendukung segala kekurangan dan kebutuhan dari skadron-skadron udara dan lanud-lanud dengan harapan agar para crew akan tenang dan nyaman dalam melaksanakan operasi, jangan berfikir untuk mengatasi permasalahan yang seharusnya tanggung jawab dari komando atas yaitu Mabesau, oleh karena itu Mabesau akan mendukung setiap operasi menuju zero accident”, tegas Kasau.
Untuk mendukung sepenuhnya kebijakan pimpinan nasional tentang program Nawacita yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dukungan TNI AU diwujudkan dalam bentuk pembangunan kekuatan Angkatan Udara agar lebih mampu dalam menopang kekuatandi laut yaitu dengan menyiapkan pangkalan pangkalannya yang berada di wilayah terluar.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.IP melihat langsung kesiapan Pangkalan Udara yang berada di wilayah terluar seperti Lanud Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Lanud Iskandar Pangkalan Bun Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah dan Lanud Supadio Kalimantan Barat, Rabu (15/3).
Pada kunjungan kerja tersebut Kasau yang didampingi para asisten Kasau, berkeinginan membangun TNI AU yang modern sesuai renstra II dan III sampai tercapainya Minimum Esencial Force, pembangunan kekuatannya meliputi pengadaan MTTR (Multirole Transport Tanker Refueling), radar hanud, pesawat AWACS, pengadaan radar untuk pesawat T50 dengan persenjatannya sehingga kedepan pesawat T50 menjadi FA 50 yang siap untuk melaksanakan operasi, yang tidak kalah pentingnya membangun Network Centric Electronic Warfare, sehingga pelaksanaan operasi akan lebih optimal dengan sistem komando, kendali, komunikasi dan informasi yang terintegrasi yang terkoordinasi antara pesawat AWACS, pesawat intai strategis, pesawat tempur, kapal laut, unsur kekuatan darat dan Kohanudnas kedepan.
Selain itu Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga akan menambah 12 radar untuk memantau daerah perbatasan yang sering dilalui oleh pesawat asing, sebagai langkah untuk menambah kekuatan pertananan Udara.
Dalam pengarahannya, Kasau berharap agar para penerbang dapat meningkatkan komunikasi dan keberanian menyampaikan permasalahan yang ada kepada atasan. “Pada era milenium ini, para perwira dituntut untuk berani menyampaikan ide, saran pendapat atau permasalahan demi kemajuan organisasi TNI AU yang modern. Mabesau akan mendukung segala kekurangan dan kebutuhan dari skadron-skadron udara dan lanud-lanud dengan harapan agar para crew akan tenang dan nyaman dalam melaksanakan operasi, jangan berfikir untuk mengatasi permasalahan yang seharusnya tanggung jawab dari komando atas yaitu Mabesau, oleh karena itu Mabesau akan mendukung setiap operasi menuju zero accident”, tegas Kasau.
Post a Comment