[Teror] Serangan Teror London
Lima orang, termasuk seorang petugas polisi, tewas dam 40 orang terluka dalam serangan teror di gedung parelemen Inggris di Westminster, LondonTersangka pelaku disergap dan petugas berusaha menyelamatkannya dalam kehati-hatian. [PA] ☆
Lima orang tewas dan 40 orang terluka dalam serangan teror di dekat Gedung Parlemen Inggris. Berikut adalah apa yang sudah kita ketahui sejauh ini.
Apa yang terjadi?
Pada Rabu (22/3) pukul 14.40 GMT (21.40 WIB) seorang lelaki melakukan serangan dengan menabrakkan mobil di Jembatan Westminster, dekat Gedung Parlemen di pusat kota London, menewaskan sedikitnya dua pejalan kaki dan melukai sejumlah orang.
Mobil itu kemudian menabrak pagar luar Gedung Parlemen.
Penyerang yang bersenjatakan pisau, berlari ke arah Parlemen, dan berhadapan dengan polisi. Salah seorang petugas - yang tidak bersenjata - ditikam dan dibunuh.
Penyerang ditembak mati oleh petugas bersenjata.
Bagaimana keadaannya?
Para saksi menggambarkan bagaimana suasana yang jadi penuh kekacauan dan kepanikan.
Richard Tice, mengatakan dia keluar dari stasiun kereta bawah tanah Westminster pada sekitar pukul 14:45 dan digiring oleh polisi ke Westminster Bridge.
Dia melihat orang tergeletak di atas jembatan. Dia dikabari bahwa sebuah mobil naik ke trotoar dan melaju dari selatan ke utara, melintasi jembatan, menabraki orang-orang.
"Saya menghitung, ada delapan orang di sepanjang jembatan, dari selatan ke utara - setidaknya delapan."
Siapa yang menjadi korban?
Sejauh ini, hanya seorang polisi yang telah disebutkan identitasnya. Yakni Keith Palmer, 48 tahun, petugas di Komando Perlindungan Parlemen dan Diplomatik. Dia sudah berdinas selama 15 tahun dan seorang suami dan ayah.
Yang terluka antara lain tiga petugas polisi yang sedang berjalan melintasi jembatan dalam perjalanan mereka kembali dari sebuah upacara. Dua orang disebutkan dalam kondisi serius.
Polisi mengatakan bahwa orang-orang yang cedera terdiri dari 'berbagai kebangsaan.'
Tiga dari sekelompok anak sekolah Perancis yang berada di jembatan mengalami luka-luka dalam insiden itu.
Empat mahasiswa dari Edge Hill University, Lancashire, juga terluka.
Dinas Ambulans London mengatakan telah menangani 12 orang yang menderita luka serius, dan semuanya dibawa ke rumah sakit. Mereka juga merawat delapan orang yang mengalami cedera ringan di tempat kejadian.
Rumah Sakit Kings College mengatakan delapan pasien dirawat di sana - enam laki-laki, dan dua perempuan. Dua digambarkan dalam keadaan kritis dan dua stabil.
Rumah Sakit St Thomas menyebut, dua pasien yang mereka tangani dalam keadaan stabil.
Seorang pasien dirawat di Rumah Sakit Royal London, namun tidak ada rincian tentang pasien ini.
Lewat pukul 17:00 GMT (24:00 WIB), seorang perempuan ditarik dari Sungai Thames. Ia selamat kendati mengalami cedera.
Pelaku itun belum disebutkan namanya. Polisi mengatakan mereka tahu siapa dia, dan 'sedang berusaha mencari kawanannya.' Mark Rowley, seorang perwira antiteror kepolisian London, mendesak agar semua pihak menahan diri dari 'jurnalisme investigasi proaktif' dalam mencari identitas pelaku.
Rowley mengatakan dugaan sejauh ini adalah bahwa penyerang itu 'terinspirasi oleh terorisme internasional,' tetapi ia tidak bersedia mengungkapkan kebangsaannya atau rincian lainnya.
Dia mengatakan polisi berfokus pada 'motivasi, persiapan dan rekan' tersangka pelaku itu.
Apa langkah keamanan yang telah diambil?
Kegiatan parlemen ditunda, dan selama lima jam politisi, wartawan dan pengunjung yang berada di dalam gedung tidak bisa keluar.
Ratusan orang dievakuasi dari Parlemen ke Westminster Abbey untuk langkah keselamatan.
Majelis Rendah dan Majelis Tinggi Parlemen Inggris akan bersidang pada Kamis (23/3) ini sesuai jadwal normal.
Polisi dan walikota London mengatakan petugas polisi bersenjata dan tak bersenjata akan dikerahkan lebih banyak di jalanan.
Tingkat siaga Inggris telah ditetapkan di tingkat 'siaga merah' - yang berarti serangan sangat mungkin terjadi - untuk beberapa waktu dan status ini akan terus begitu, kata perdana menteri.
Bagaimana bepergian di kawasan itu?
Stasiun bawah tanah Westminster ditutup dan hanya difungsikan untuk pergantian kereta saja.
Polisi meminta warga untuk menghindari daerah-daerah berikut: Alun-alun Parliamen. Whitehall, Jembatan Westminster. Jembatan Lambeth; Victoria Street hingga ke persimpangan dengan Broadway, dan Victoria Embankment hingga stasiun bawah tanah Embankment.
Donald Trump Jr ejek walikota London Sadiq Khan
Putera presiden AS Donald Trump, mengejek walikota London, Sadiq Khan setelah terjadinya serangan teror yang menewaskan lima orang.
Donald Trump Jr mencuitkan sebuah artikel tahun lalu, yang di dalamnya Sadiq Khan, walikota Muslim pertama London, mengatakan bahwa kewaspadaan teror telah menjadi 'bagian tak terpisahkan' dari kehidupan di kota besar dunia.
"Anda pasti bercanda?!" kata Trump, yang segera memicu tuduhan bahwa ia mengeksploitasi tragedi itu dan keliru dalam menangkap ucapan walikota London.
Lima orang tewas dan empat puluh orang terluka dalam serangan itu. Awalnya, pelaku menabrakkan mobilnya kepada para pejalan kaki di Westminster Bridge dan kemudian menikam seorang polisi yang berusaha menghentikannya memasuki Gedung Parlemen. Polisi itu tewas, dan pelaku ditembak mati.
Dua jam kemudian, Donald Trump Jr menciutkan sebuah artikel dari surat kabar Independent yang dimuat September 2016.
Artikel itu ditulis terkait pembicaraan Khan dengan Walikota New York, Bill De Blasio, pada hari setelah tiga bom meledak di New York City dan kota-kota terdekat, melukai 29 orang.
Serangan itu membuatnya tidak bisa tidur, kata Khan, sambil membahas bahaya yang dihadapi oleh kota-kota besar Barat seperti New York dan London.
"Bagian tak terpisahkan dari kehidupan di sebuah kota besar dunia adalah kita harus siap untuk hal-hal seperti itu, kita harus waspada, kita harus mendukung polisi melakukan pekerjaan mereka yang sangat sulit, kita harus mendukung dinas keamanan," katanya.
Pada hari Rabu (23/3), setelah serangan di Westminster, walikota Sadiq Khan mengatakan bahwa London "tidak akan pernah takut pada terorisme" dan bahwa kota itu berdiri tegak menghadapi mereka yang berusaha membahayakannya.
Cuitan Trump memicu kemarahan banyak orang Inggris di Twitter, termasuk anggota parlemen, Wes Streeting, yang menyebut bahwa tindakan mengeksploitasi tragedi itu merupakan sebuah 'aib.'
Pengguna lain mengecam Trump, karena menyiratkan seakan-akan ucapan Sadiq Khan itu dikatakan setelah serangan London kali ini.
Sadiq Khan, walikota Muslim pertama di London, sebelumnya pernah bentrok dengan Donald Trump senior, sang presiden sendiri, pada bulan Januari lalu. Khan mengecam larangan perjalanan yang ditetapkan presiden Donald Trump sebagai sesuatu yang 'memalukan dan kejam.'
Tahun lalu, ia menuduh Trump yang masih merupakan calon presiden sebagai orang yang 'tak tahu apa-apa tentang Islam.'
Trump merespon dengan menantang sang walikota untuk melakukan tes IQ, atau uji kecerdasan
Donald Junior, putra sulung presiden, yang kini mengelola bisnis ayahnya dan tidak memiliki peran di Gedung Putih, sebelumnya pernah pula terlibat dalam peristiwa yang membuat ia dianggap tidak peka.
Saat kampanye pemilihan presiden, ia memicu reaksi keras dan seketika ketika ia membandingkan pengungsi Suriah dengan (cemilan) Skittles beracun, sebagai dalih untuk melarang semuanya masuk ke AS.
Dia tidak mengomentari cuitan Khan, dan kepada New York Times mengatakan bahwa dia tidak bisa mengomentari setiap cuitan.
Lima orang tewas dan 40 orang terluka dalam serangan teror di dekat Gedung Parlemen Inggris. Berikut adalah apa yang sudah kita ketahui sejauh ini.
Apa yang terjadi?
Pada Rabu (22/3) pukul 14.40 GMT (21.40 WIB) seorang lelaki melakukan serangan dengan menabrakkan mobil di Jembatan Westminster, dekat Gedung Parlemen di pusat kota London, menewaskan sedikitnya dua pejalan kaki dan melukai sejumlah orang.
Mobil itu kemudian menabrak pagar luar Gedung Parlemen.
Penyerang yang bersenjatakan pisau, berlari ke arah Parlemen, dan berhadapan dengan polisi. Salah seorang petugas - yang tidak bersenjata - ditikam dan dibunuh.
Penyerang ditembak mati oleh petugas bersenjata.
Bagaimana keadaannya?
Para saksi menggambarkan bagaimana suasana yang jadi penuh kekacauan dan kepanikan.
Richard Tice, mengatakan dia keluar dari stasiun kereta bawah tanah Westminster pada sekitar pukul 14:45 dan digiring oleh polisi ke Westminster Bridge.
Dia melihat orang tergeletak di atas jembatan. Dia dikabari bahwa sebuah mobil naik ke trotoar dan melaju dari selatan ke utara, melintasi jembatan, menabraki orang-orang.
"Saya menghitung, ada delapan orang di sepanjang jembatan, dari selatan ke utara - setidaknya delapan."
Siapa yang menjadi korban?
Sejauh ini, hanya seorang polisi yang telah disebutkan identitasnya. Yakni Keith Palmer, 48 tahun, petugas di Komando Perlindungan Parlemen dan Diplomatik. Dia sudah berdinas selama 15 tahun dan seorang suami dan ayah.
Yang terluka antara lain tiga petugas polisi yang sedang berjalan melintasi jembatan dalam perjalanan mereka kembali dari sebuah upacara. Dua orang disebutkan dalam kondisi serius.
Polisi mengatakan bahwa orang-orang yang cedera terdiri dari 'berbagai kebangsaan.'
Tiga dari sekelompok anak sekolah Perancis yang berada di jembatan mengalami luka-luka dalam insiden itu.
Empat mahasiswa dari Edge Hill University, Lancashire, juga terluka.
Dinas Ambulans London mengatakan telah menangani 12 orang yang menderita luka serius, dan semuanya dibawa ke rumah sakit. Mereka juga merawat delapan orang yang mengalami cedera ringan di tempat kejadian.
Rumah Sakit Kings College mengatakan delapan pasien dirawat di sana - enam laki-laki, dan dua perempuan. Dua digambarkan dalam keadaan kritis dan dua stabil.
Rumah Sakit St Thomas menyebut, dua pasien yang mereka tangani dalam keadaan stabil.
Seorang pasien dirawat di Rumah Sakit Royal London, namun tidak ada rincian tentang pasien ini.
Lewat pukul 17:00 GMT (24:00 WIB), seorang perempuan ditarik dari Sungai Thames. Ia selamat kendati mengalami cedera.
Pelaku itun belum disebutkan namanya. Polisi mengatakan mereka tahu siapa dia, dan 'sedang berusaha mencari kawanannya.' Mark Rowley, seorang perwira antiteror kepolisian London, mendesak agar semua pihak menahan diri dari 'jurnalisme investigasi proaktif' dalam mencari identitas pelaku.
Rowley mengatakan dugaan sejauh ini adalah bahwa penyerang itu 'terinspirasi oleh terorisme internasional,' tetapi ia tidak bersedia mengungkapkan kebangsaannya atau rincian lainnya.
Dia mengatakan polisi berfokus pada 'motivasi, persiapan dan rekan' tersangka pelaku itu.
Apa langkah keamanan yang telah diambil?
Kegiatan parlemen ditunda, dan selama lima jam politisi, wartawan dan pengunjung yang berada di dalam gedung tidak bisa keluar.
Ratusan orang dievakuasi dari Parlemen ke Westminster Abbey untuk langkah keselamatan.
Majelis Rendah dan Majelis Tinggi Parlemen Inggris akan bersidang pada Kamis (23/3) ini sesuai jadwal normal.
Polisi dan walikota London mengatakan petugas polisi bersenjata dan tak bersenjata akan dikerahkan lebih banyak di jalanan.
Tingkat siaga Inggris telah ditetapkan di tingkat 'siaga merah' - yang berarti serangan sangat mungkin terjadi - untuk beberapa waktu dan status ini akan terus begitu, kata perdana menteri.
Bagaimana bepergian di kawasan itu?
Stasiun bawah tanah Westminster ditutup dan hanya difungsikan untuk pergantian kereta saja.
Polisi meminta warga untuk menghindari daerah-daerah berikut: Alun-alun Parliamen. Whitehall, Jembatan Westminster. Jembatan Lambeth; Victoria Street hingga ke persimpangan dengan Broadway, dan Victoria Embankment hingga stasiun bawah tanah Embankment.
Donald Trump Jr ejek walikota London Sadiq Khan
Putera presiden AS Donald Trump, mengejek walikota London, Sadiq Khan setelah terjadinya serangan teror yang menewaskan lima orang.
Donald Trump Jr mencuitkan sebuah artikel tahun lalu, yang di dalamnya Sadiq Khan, walikota Muslim pertama London, mengatakan bahwa kewaspadaan teror telah menjadi 'bagian tak terpisahkan' dari kehidupan di kota besar dunia.
"Anda pasti bercanda?!" kata Trump, yang segera memicu tuduhan bahwa ia mengeksploitasi tragedi itu dan keliru dalam menangkap ucapan walikota London.
Lima orang tewas dan empat puluh orang terluka dalam serangan itu. Awalnya, pelaku menabrakkan mobilnya kepada para pejalan kaki di Westminster Bridge dan kemudian menikam seorang polisi yang berusaha menghentikannya memasuki Gedung Parlemen. Polisi itu tewas, dan pelaku ditembak mati.
Dua jam kemudian, Donald Trump Jr menciutkan sebuah artikel dari surat kabar Independent yang dimuat September 2016.
Artikel itu ditulis terkait pembicaraan Khan dengan Walikota New York, Bill De Blasio, pada hari setelah tiga bom meledak di New York City dan kota-kota terdekat, melukai 29 orang.
Serangan itu membuatnya tidak bisa tidur, kata Khan, sambil membahas bahaya yang dihadapi oleh kota-kota besar Barat seperti New York dan London.
"Bagian tak terpisahkan dari kehidupan di sebuah kota besar dunia adalah kita harus siap untuk hal-hal seperti itu, kita harus waspada, kita harus mendukung polisi melakukan pekerjaan mereka yang sangat sulit, kita harus mendukung dinas keamanan," katanya.
Pada hari Rabu (23/3), setelah serangan di Westminster, walikota Sadiq Khan mengatakan bahwa London "tidak akan pernah takut pada terorisme" dan bahwa kota itu berdiri tegak menghadapi mereka yang berusaha membahayakannya.
Cuitan Trump memicu kemarahan banyak orang Inggris di Twitter, termasuk anggota parlemen, Wes Streeting, yang menyebut bahwa tindakan mengeksploitasi tragedi itu merupakan sebuah 'aib.'
Pengguna lain mengecam Trump, karena menyiratkan seakan-akan ucapan Sadiq Khan itu dikatakan setelah serangan London kali ini.
Sadiq Khan, walikota Muslim pertama di London, sebelumnya pernah bentrok dengan Donald Trump senior, sang presiden sendiri, pada bulan Januari lalu. Khan mengecam larangan perjalanan yang ditetapkan presiden Donald Trump sebagai sesuatu yang 'memalukan dan kejam.'
Tahun lalu, ia menuduh Trump yang masih merupakan calon presiden sebagai orang yang 'tak tahu apa-apa tentang Islam.'
Trump merespon dengan menantang sang walikota untuk melakukan tes IQ, atau uji kecerdasan
Donald Junior, putra sulung presiden, yang kini mengelola bisnis ayahnya dan tidak memiliki peran di Gedung Putih, sebelumnya pernah pula terlibat dalam peristiwa yang membuat ia dianggap tidak peka.
Saat kampanye pemilihan presiden, ia memicu reaksi keras dan seketika ketika ia membandingkan pengungsi Suriah dengan (cemilan) Skittles beracun, sebagai dalih untuk melarang semuanya masuk ke AS.
Dia tidak mengomentari cuitan Khan, dan kepada New York Times mengatakan bahwa dia tidak bisa mengomentari setiap cuitan.
Post a Comment