Dalam sejarah, pembahasan soal senjata Nuklir itu sangat menakutkan. Apalagi jika anda tahu tentang betapa besarnya skala ledakan hulu ledak nuklir yang terbaru yang dimiliki Rusia.
Sembilan negara diperkirakan memilik 15.600 hulu ledak nuklir yang 92%-nya dikuasai oleh dua negara terkuat, Rusia (7.300 unit) dan Amerika (6.970) dan hubungan keduanya saat ini dalam status “siaga”.
Tahun 1945 Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang massa hulu ledak hanya 15 kiloton TNT dan di Nagasaki 21 kiloton. Jumlah hulu ledak segitu pada masa sekarang cuma secuil dibandingkan bom-bom yang ada di dalam arsenal Rusia dan Amerika.
Rusia saat ini sedang mengarahkan moncong rudal Iskander M ke arah Uni Eropa. Iskander M adalah rudal balistik kelas kecil tapi mampu membawa 50 kiloton hulu ledak nuklir, dua kali lipat dari bom yang jatuh di Nagasaki. Yang mengkhawatirkan, NATO belum mempunyai sistem pertahanan dari serangan rudal Iskander M.
Rudal terbesar di arsenal Amerika adalah Bom B-83 yang mampu membawa 1,2 megaton nuklir. 1 megaton sama dengan 1.000 kiloton atau 80 kali dari kekuatan Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Amerika juga telah menyiapkan Castle Bravo, bom nuklir yang bisa diisi hulu ledak 15 megaton yang berarti sama dengan 1000 kali lebih besar dari bom atom di Hiroshima
Tapi kekuatan nuklir Amerika tak seberapa bila dibandingkan Rusia. Mewarisi teknologi dari Uni Sovyet, Rusia masih memiliki rudal aktif Tsar Bomba yang mampu diisi 50 megaton nuklir (3.000 kali dari ledakan Hiroshima). Masalahnya, Tsar Bomba ini diyakini sekarang telah mampu membawa 100 megaton.
Post a Comment